Minggu, 14 Agustus 2016

Kembang api saja terlihat indah di waktu kelam
pun dengan pekatnya masalah
akan ada hikmah seindah kembang api

kiranya hujan badai menggetirkan
pun setelahnya ada pelangi semanis gulali

adapun fase sulit, semua akan dilalui dan akan berlalu
yang membedakan, bagaimana menanggapi

tawa, air mata, peluh
kata ku, kata mu, kata mereka..
semua terangkum selama hayat dikandung badan
semua ada karena masih diberi waktu, akan seperti itu.

Minggu, 03 November 2013

Pura Rupa

Apa aku boleh mengeluh?
Angin itu begitu kencang dan membawa hawa panas
Aku lelah namun tak dapat berbuat banyak
Apalagi setelah ini?

Apa aku boleh jujur?
tanpa bersembunyiku mengikuti alur yang ada
apa aku kini boleh menangis?
aku lelah tertawa, rupa ku bias menelik hati.

Apa ada yang salah denganku?
Pasti. jika tidak pun tak mungkin begini
Terlampau mengikuti ritmenya, terlampau mengikuti arusnya
dan bersiap dengan apa yang terjadi nanti. apa aku bisa?

Apa kata mereka?
Apa kata mu?
toh tak ada yang menanyakan bagaimana rasa ku?
mereka dengan bunyinya, dan kamu dengan siulan mu.
dan aku dengan rupa pura ku.

Pura-pura aku lupa
Rupanya kemudian kembali
Puranya aku tak mengerti
rupa ku pun demikian
sampai kapan pura ku
bila rupa ku tak berpura.



Kamis, 18 Oktober 2012

Pindah pindahhh..

Selamat pagi, :)
Disuasana pagi yang cerah di ruang tengahnya kampus dengan posisi rada menyudut ke dinding-untuk sebuah colokan. :D

Kalau boleh curhat sebenarnya ini masa riwehnya aku, bagaimana tidak, baru pindah kosan semalam, mengangkut barang berdua adek dan Alhamdulillah udah keangkut semua, tapi kosannya masih berantakan, semalam saja hampir jam dua baru tidur, cuma berberes buat tempat tidur sementara, dan pagi ini aku sudah ada di kampus karena ada kuliah bahasa inggris dengan meninggalkan adek dan kosan yang berantakan tadi. Dan na'asnya Dosennya berhalangan hadir, alhasil, menyudutlah aku disini. :)

Pindah..
Kalau dah menyangkut sama kata satu ini, pastilah yang kepikir pertamanya itu repot. iya..lumayan repot, angkut-angkut barang,beres-beres, belum lagi kalau sudah bawa perasaan, kadang untuk pindah itu kita juga perlu mempersiapkan perasaan karena tak jarang ada rasa sedih untuk meninggalkan tempat yang menjadi persinggahan kita dulu dan 'meninggalkan' orang-orang disekitar tempat yang akan kita tinggalkan tersebut. Ibu Kos, beliau lah yang membuat aku cukup sedih untuk meninggalkan kosan yang lama ini, dengan umur sudah kepala tujuh Ibu kos yang masih segar dan cukup kuat untuk mengangkut air seember buat menyiram tanaman di pekarangan, kebiasaannya yang mengangkat jemuran kalau aku belum pulang kuliah dan berpergian . Dan perasaan sedih ku bersambut dengan setiap kali jumpa Ibu, selalu percakapan serupa terjadi.

"kenapa pindah atuh neng?, nanti Ibu gak ada temennya lagi"
"hm..hehe" ,sambil nyengir gak enakan, mau bales ngomong Ibunya udah ngomong duluan.
"ya udah, Ibu doakan suskses ya neng, besok-besok maen ke sini atuh ya.."
"iya Bu',, nuhun.." :)

Sepertinya aku akan sangat merindukannya, beliau mengingatkan ku dengan Alm. Nyai. Ya, apa boleh buat, aku mesti pindah dengan berbagai macam pertimbangan. 

Dari perpindahan ini aku belajar, terkadang memang takut, sulit dan waswas untuk mencoba "hal" baru, tapi untuk sebuah tujuan dan alasan tertentu kadang kita mesti mempunyai keberanian mencoba dan mengikhlaskan yang lama. Kita harus tahu kapan waktunya bertahan dan kapan saatnya melepaskan. Karena hidup memberikan pilihan.

Jumat, 01 Oktober 2010

Bintang di balik awan



Bintang yang indah
Bintang yang malang
Dia bersinar
ditengah kesunyian malam
tetap bersinar
walau terhalang awan

Cahaya putih penuh ketulusan
terkadang redup, sendu dan bermuram
sinar ceria coba hibur dirinya

dia sendiri...

terkadang ingin bersinar seperti bintang-bintang yang lain
indah tanpa terhalang
tak bermaksud menyesali keadaan
namun sang Bintang hanya inginkan kebahagiaan

dibalik awan bintang tersenyum manis
walau berbalut hitam
masih tertanam didasar hatinya harapan

"ada beribu alasan untuk ku menangis
namun ada berjuta alasan untukku tersenyum"_serunya

"mungkin memang bukan saat ini tapi nanti.."_tambahnya


Bintang yang manis
Bintang harapan

esok kan ada yang melihat keindahan mu
tak pedulikan awan kelabu